Contoh Cerpen Persahabatan Sejati 2015 |
Contoh Cerpen Persahabatan
Surat Untuk Sahabat
Dimasa kecil sebut saja namaku Rio telah menemukan teman yang baik hati dan selalu setia menemaniku dikala aku membutuhkanya, dia adalah Rudi. Dari awal kita berdua selalu bermain bersama, berangkat sekolah bersama dan hampir pada cita – citaku dan dia juga menginginka hal yang sama pula. Namun semakin bertambahnya umur dan mulai beranjak dewas aku pun memutuskan untuk memilih melanjutkan keperguruan tinggi demi menjadi seorang ilmuwan yang kaya akan inovasi. Sedangkan Rudi, sahabatku sejak lulus SMA, diapun langsung ingin memasuki Akademi Polisi untuk dapat secara langsung menjadi penegak hukum dalam berlalu lintas. Entah karena alasan apa, aku pun tidak begitu tahu sehingga terjadilah diantara aku dan dia perpisahan yang cukup mengharukan. Memang hati berucap sedih tapi itulah kenyataanya dan akhirnya aku berpisah usai lulus sewaktu di sekolah SMA yang sama.
Waktu berlalu begitu cepat, walau aku tak pernah bertemu lagi dengan Rudi tapi adanya Hp atau telpon, aku pun sering berkomunikasi lewat sms dan telpon, bercanda bareng, curhat, hingga olok olok`an pun juga pernah. Setelah bertahun – tahun aku dan sahabatku menjalani proses ini, akhirnya segala upaya dan do`a kami terkabulkan. Aku sekarang sudah menjadi ilmuwan khusus untuk inovator pada sebuah perusahaan elektronik di daerah Jakarta. Dan tidak sengaja aku juga mendapatkan kabar bahwa Rudi sebagai sahabat terbaikku juga telah menjadi satuan polisi yang bekerja di daerah Jakarta pula. Meski belum sempat bertemu denganya, aku pun tetap merasa bangga akhirnya impian ketika kami kecil dulu bisa tercapai.
Siang terik matahari aku sedang mengendarai mobil untuk bergegas menuju kantor perusahaan karena ada rapat kerja. Pada perempatan jalan, terdapat lampu kuning dan berubah menjadi merah. Saat itu karena terburu – buru, aku memutuskan untuk menerobos jalan dan tiba – tiba dari arah belakang terdenganr bunyi sirine polisi. “Pritt,,, Polisis membunyikan sempritan pertanda meminta mobilku berhenti”. Dengan sedikit jengkel akupun menepi dan keluar dari kendaraan. Tak disangka betap kagetnya aku, karena seorang polisi itu adalah sahabatku sejak kecil, dia Rudi. “ Eh Rudi ya, bagaimana kabarnya? sudah lama tak jumpa”, aku langsung menyapanya dengan senyuman.
“Alhamdulillah baik, maaf sebelumnya mas Rio, jujur saja mohon besok lagi bisa memperhatikan dan tidak melanggar atau menerobos lampu merah!”Dengan muka sinis tanpa senyuman. Akhirnya aku menyerahkan SIM sehingga dia menulis surat tilang dipojokan kendaraanku. Setelah menunggu sekian lama, aku merasa jengkel dan masuk kembali ke dalam mobil sambil membanting pintu. Setelah itu Rudi menghampiriku lewat kaca mobil dan aku langsung menyaut surat SIM berserta surat tilang yang diberikan. Sesampainya di kantor aku kaget mengingat kertas tilang yang terambil adalah secarik kertas dari Rudi sehabat baikku. Aku pun menyempatkan membaca surat itu
“Rio sahabat baikku dari kecil, mungkin kamu masih merasa jengkel ditilang oleh temamu sendiri, tapi aku ingin berbagi cerita bahwa dulu aku punya keponakan perempuan yang sangat aku sayangi seperti adikku sendiri. Sayangnya dia meninggal saat aku duduk di kelas SMA saat bersekolah denganmu dulu. Saat itu keponakanku menyebrang jalan, lalu terjadilah tabrakan yang tak terelakkkan karena pengendara mobil ngebut dan nekad menerobos lampu merah. Hingga pengendara itu dipenjara sampai 1 tahun lamanya, aku pun juga masih merasakan kesedihan itu. Mungkin kamu berpikir jika menerobos lampu merah adalah hal biasa namun bagiku merupakan hal besar yang dapat mempengaruhi seluruh perjalanan kehidupankua. Semoga kamu bisa mengerti, salam Rudi”
Aku pun tak bisa menahan air mata ini, ternyata Rudi temanku dahulu ingin masuk Akpol adalah dengan tujuan ini. Kini aku mengerti dan menyesali semuanya. Mulai sekarang aku berjanji untuk menemui Rudi dan meminta maaf kepadanya serta berterima kasih atas pelajaran hidup ini.
Itulah cerita pendek mengenai Contoh Cerpen Persahabatan Sejati 2015 yang mampu memberikan dan saling mengingatkan akan pelajaran dalam hidup ini. Semoga dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar